Dinamika
kehidupan kampus di Indonesia berlangsung dalam wadah Tri Dharma Perguruan
Tinggi, yang meliputi pendidikan dan pengajaran,
penelitian dan pengembangan, pengabdian kepada masyarakat. Dinamika kampus
dalam perspektif Tri Dharma Perguruan Tinggi dicerminkan dalam aktivitas
akademik, organisasi dan masyarakat.
Dinamika kampus dalam perspektif kehidupan
mahasiswa di kampus, setiap hari sejak orientasi studi pengenalan kampus
dihadapkan dengan banyak pilihan sikap dalam usaha pengembangan diri. Aktivitas
akademik menjadi konsekuensi dari maksud seorang mahasiswa untuk mendapatkan
ilmu lebih di perguruan tinggi. Di situlah kita dititipkan oleh orang tua kita
agar dapat menjadi orang yang berilmu tinggi sehingga dapat menjadi orang
sukses seperti apa yang diharapkan mereka. Intinya, aktivitas akademik
merupakan pondasi kehidupan mahasiswa di kampus.
Dinamika
aktivitas akademik mahasiswa di kampus, tidak bisa lepas dari perkembangan
teknologi dan informasi. Aktivitas akademik sangat ditunjang dengan
berkembangnya teknologi informasi. Terbukanya ruang berpikir lebih luas bagi
mahasiswa yang membawa pengaruh pada semakin berkembangnya tingkat kreativitas
dan inovasi cara berpikir mahasiswa.
Kebebasan
meng-exsplore pemikiran dan informasi
yang di terimanya berdampak pada keragaman pola pikir bahkan menuju pada cara
pandang terhadap keyakinan akan kebenaran baik secara ilmiah maupun secara
moral. Kondisi ini dapat menumbuhkan sikap hidup, pandangan, dan paham yang
fundamentalis dalam kehidupan dinamika kampus. Sikap fundamentalis teroganisir
dalam wadah organisasi kemahasiswa yang berciri : memiliki ikatan yang sangat
kuat, berpandangan bahwa kelomponya yang benar dan memandang organisasi atau
kelompok lain yang tidak sesuai dengan pemikirannya adalah salah bahkan harus
dilawan.
Pemikiran
yang fundamentalis justru akan membatasi ruang kebebasan berpikir bagi mahasiswa,
membatasi pergaulan mahasiswa di kampus dan membatasi kreativitas dan inovasi
berpikir seorang mahasiwa. Dinamika mahasiswa yang telah terikat pemahaman fundamental
dibatasi oleh doktrin yang harus dilakukan oleh para anggotanya.
Sikap
fundamentalis selalu berhadapan keragaman dinamika kampus. Sikap toleransi
harus selalu ditumbuhkan dalam mengembangkan dinamika kehidupan kampus agar
mahasiswa tidak terjebak dalam sikap dan doktrin yang dapat membatasi kebebasan
berpikir, pergaulan dan kreativitas dan inovasi berpikir mahasiswa. Langkah
progresif untuk mengembangkan sikap toleransi harus dilakukan sebagai salah
satu cara agar kita mahasiswa dapat membawa amanah dan harapan orang tua untuk
dapat menimba ilmu di perguruan tinggi dan secara formal menjadi Sarjana.
Sikap toleransi sebagai
salah satu langkah progresif untuk mewujudkan arah dinamika kampus bagi
mahasiswa, diharapkan tidak membatasi dinamika kehidupan kampus. Keragaman
dalam dinamika kehidupan kampus harus tetap ditumbuhkan dengan penanaman sikap
toleransi agar keragaman sebagai perbedaan yang dapat berjalan beriringan
sehingga tujuan mahasiswa menimba ilmu di perguruan tingga tercapai sesuai
amanah dan harapan orang tua.
0 comments:
Post a Comment