Friday, August 29, 2014

SIKAP TOLERENSI SEBAGAI SALAH SATU LANGKAH PROGRESIF DALAM MEWUJUDKAN ARAH DINAMIKA KAMPUS

Dinamika kehidupan kampus di Indonesia berlangsung dalam wadah Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang meliputi  pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, pengabdian kepada masyarakat. Dinamika kampus dalam perspektif Tri Dharma Perguruan Tinggi dicerminkan dalam aktivitas akademik, organisasi dan masyarakat.
 Dinamika kampus dalam perspektif kehidupan mahasiswa di kampus, setiap hari sejak orientasi studi pengenalan kampus dihadapkan dengan banyak pilihan sikap dalam usaha pengembangan diri. Aktivitas akademik menjadi konsekuensi dari maksud seorang mahasiswa untuk mendapatkan ilmu lebih di perguruan tinggi. Di situlah kita dititipkan oleh orang tua kita agar dapat menjadi orang yang berilmu tinggi sehingga dapat menjadi orang sukses seperti apa yang diharapkan mereka. Intinya, aktivitas akademik merupakan pondasi kehidupan mahasiswa di kampus.
Dinamika aktivitas akademik mahasiswa di kampus, tidak bisa lepas dari perkembangan teknologi dan informasi. Aktivitas akademik sangat ditunjang dengan berkembangnya teknologi informasi. Terbukanya ruang berpikir lebih luas bagi mahasiswa yang membawa pengaruh pada semakin berkembangnya tingkat kreativitas dan inovasi cara berpikir mahasiswa.
Kebebasan meng-exsplore pemikiran dan informasi yang di terimanya berdampak pada keragaman pola pikir bahkan menuju pada cara pandang terhadap keyakinan akan kebenaran baik secara ilmiah maupun secara moral. Kondisi ini dapat menumbuhkan sikap hidup, pandangan, dan paham yang fundamentalis dalam kehidupan dinamika kampus. Sikap fundamentalis teroganisir dalam wadah organisasi kemahasiswa yang berciri : memiliki ikatan yang sangat kuat, berpandangan bahwa kelomponya yang benar dan memandang organisasi atau kelompok lain yang tidak sesuai dengan pemikirannya adalah salah bahkan harus dilawan.
Pemikiran yang fundamentalis justru akan membatasi ruang kebebasan berpikir bagi mahasiswa, membatasi pergaulan mahasiswa di kampus dan membatasi kreativitas dan inovasi berpikir seorang mahasiwa. Dinamika mahasiswa yang telah terikat pemahaman fundamental dibatasi oleh doktrin yang harus dilakukan oleh para anggotanya.
Sikap fundamentalis selalu berhadapan keragaman dinamika kampus. Sikap toleransi harus selalu ditumbuhkan dalam mengembangkan dinamika kehidupan kampus agar mahasiswa tidak terjebak dalam sikap dan doktrin yang dapat membatasi kebebasan berpikir, pergaulan dan kreativitas dan inovasi berpikir mahasiswa. Langkah progresif untuk mengembangkan sikap toleransi harus dilakukan sebagai salah satu cara agar kita mahasiswa dapat membawa amanah dan harapan orang tua untuk dapat menimba ilmu di perguruan tinggi dan secara formal menjadi Sarjana.
Sikap toleransi sebagai salah satu langkah progresif untuk mewujudkan arah dinamika kampus bagi mahasiswa, diharapkan tidak membatasi dinamika kehidupan kampus. Keragaman dalam dinamika kehidupan kampus harus tetap ditumbuhkan dengan penanaman sikap toleransi agar keragaman sebagai perbedaan yang dapat berjalan beriringan sehingga tujuan mahasiswa menimba ilmu di perguruan tingga tercapai sesuai amanah dan harapan orang tua.
Share

0 comments:

Post a Comment